Kamis, 26 Februari 2015

Pariwisata berkelanjutan





Pariwisata apapun jenis dan namanya, hendaknya dapat dibangun dan dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Menurut United Nation (2002) prinsip-prinsip tersebut adalah:
·         Prinsip pertama adalah pembangunan pariwisata harus dapat dibangun dengan melibatkan masyarakat lokal , visi pembangunan pariwisata mestinya dirancang berdasarkan ide masyarakat lokal  dan untuk kesejahteraan masyarakat lokal . Pengelolaan kepariwisataan yang telah dibangun mestinya juga melibatkan masyarakat lokal  sehingga masyarakat lokal  akan merasa memiliki rasa memiliki untuk perduli terhadap keberlanjutan pariwisata. Masyarakat lokal  harusnya menjadi pelaku bukan menjadi penonton.
·         Prinsip kedua adalah menciptakan keseimbangan antara kebutuhan wisatawan dan masyarakat.  Kepentingan pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah tujuan yang didasarkan atas kerelaan untuk membentuk kualitas destinasi yang diharapkan oleh wisatawan. Keseimbangan tersebut akan dapat terwujud jika semua pihak dapat bekerjasama dalam satu tujuan sebagai sebuah komunitas yang solid. Komunitas yang dimaksud adalah masyarakat lokal , pemerintah lokal , industri pariwisata, dan organisasi kemasyarakat yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat di mana destinasi pariwisata dikembangkan.
·         Prinsip ketiga adalah pembangunan harus melibatkan para pemangku kepentingan, dan melibatkan lebih banyak pihak akan mendapatkan input yang lebih baik. Pelibatan para pemangku kepentingan harus dapat menampung pendapat organisasi kemasyarakatan lokal , melibatkan kelompok masyarakat miskin, melibatkan kaum perempuan, melibatkan asosiasi pariwisata, dan kelompok lainnya dalam masyarakat yang berpotensi mempengaruhi jalannya pembangunan.
·         Prinsip keempat adalah, memberikan kemudahan kepada para pengusaha lokal  dalam sekala kecil, dan menengah. Program pendidikan yang berhubungan dengan kepariwisataan harus mengutamakan penduduk lokal  dan industri yang berkembang pada wilayah tersebut harus mampu menampung para pekerja lokal  sebanyak mungkin.
·         Prinsip kelima adalah, pariwisata harus dikondisi untuk tujuan membangkitkan bisnis lainnya dalam masyarakat artinya pariwisata harus memberikan dampak pengganda pada sector lainnya, baik usaha baru maupun usaha yang telah berkembang saat ini.
·         Prinsip keenam adalah adanya kerjasama antara masyarakat lokal  sebagai pencipta atraksi  wisata dengan para operator penjual paket wisata, sehingga perlu dibangun hubungan kerjasama yang saling menguntungkan.
Bali

·         Prinsip ketujuh adalah, pembangunan pariwisata harus mampu menjamin keberlanjutan, memberikan keuntungan bagi masyarakat saat ini dan tidak merugikan generasi yang akan datang.  Adanya anggapan bahwa pembangunan pariwisata berpotensi merusak lingkungan jika dihubungkan dengan  peningkatan jumlah wisatawan dan degradasi daerah tujuan pariwisata adalah sesuatu yang logis (Hunter dan Green, 1995). Wujud hubungan ini adalah konsep tentang daya dukung yang menunjukkan suatu pendekatan manajemen yang memungkinkan pertumbuhan dalam batas yang dapat diterima (Johnson dan Thomas, 1996).
·         Prinsip kedelapan adalah pariwisata harus bertumbuh dalam prinsip optimalisasi bukan pada exploitasi. Strategi manajemen kapasitas akan menjadi pilihan yang terbaik, walaupun saat ini masih  mengalami kontroversi yang cukup tajam. Konsep ini merupakan kebutuhan yang semestinya diakui untuk membatasi dan menjadi kendali atas dimensi-dimensi pembangunan pariwisata yang dapat mengancam berkelanjutan penggunaan sumber daya yang terbatas,  pada saat yang bersamaan, konsep tersebut berhadapan dengan keinginan untuk memaksimalkan peluang sebagai tujuan pertumbuhan dan mewujudkan manfaat potensial yang terkait dengan pengunjung yang semakin meningkat.
·         Prinsip kesembilan adalah harus ada monitoring dan evaluasi secara periodic untuk memastikan pembangunan pariwisata tetap berjalan dalam konsep pembagunan berkelanjutan. Mestinya pembagunan pariwisata dapat diletakkan pada prinsip pengelolaan dengan manajemen kapasitas, baik kapasitas wilayah, kapasitas obyek wisata tertentu, kapasitas ekonomi, kapasitas social, dan kapasitas sumberdaya yang lainnya sehingga dengan penerapan manajemen kapasitas dapat memperpanjang daur hidup pariwisata itu sendiri sehingga konsepsi konservasi dan preservasi serta komodifikasi untuk kepentingan ekonomi dapat berjalan bersama-sama dan pembangunan pariwisata berkelanjutan dapat diwujudkan.
·         Prinsip kesepuluh adalah harus adalah keterbukaan terhadap penggunaan sumber daya seperti penggunaan air bawah tanah, penggunaan lahan, dan penggunaan sumberdaya lainnya harus dapat dipastikan tidak disalah gunakan
·         Prinsip kesebelas adalah melakukan program peningkatan sumberdaya manusia dalam bentuk pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi untuk bidang keahlian pariwisata sehingga dapat dipastikan bahwa para pekerja siap untuk bekerja sesuai dengan uraian tugas yang telah ditetapkan sesuai dengan bidangnya masing-masing sehingga program sertifikasi akan menjadi pilihan yang tepat. 
·         Prinsip keduabelas adalah terwujudnya tiga kualitas yakni pariwisata harus mampu mewujudkan kualitas hidup ”quality of life” masyarakat lokal, pada sisi yang lainnya pariwisata harus mampu memberikan kualitas berusaha ”quality of opportunity” kepada para penyedia jasa dalam industri pariwisata dan sisi berikutnya dan menjadi yang terpenting adalah terciptanya kualitas pengalaman wisatawan ”quality of experience”.

 DAFTAR ISI

Industri Berkelanjutan



Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan" (menurut Brundtland Report dari PBB, 1987. Pembangunan berkelanjutan adalah terjemahan dari Bahasa Inggris, sustainable development. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.
           
Dalam bidang industri muncul konsep eko-industri untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Konsep Eco-Industry atau industri ramah lingkungan yang bisa diartikan bahwa suatu kegiatan industri harus memperhatikan aspek lingkungan dalam pengoperasiannya, mulai dari rantai awal produksinya sampai pada ketika produk tersebut dipasarkan.
            Di Indonesia adanya industri ramah lingkungan menjadi suatu keharusan karena sektor industri masih sering membawa dampak negatif bagi sektor lingkungan. Sampai saat ini dapat dilihat bahwa 30% limbah cair yang dibuang ke sungai berasal dari industri, kemudian emisi yang dihasilkan oleh sektor industry sebesar 27% dari total emisi nasional. Begitu juga apabila kita melihat tingginya konsumsi energi yang dilakukan oleh pihak industri, yaitu sebesar 49,4% dari total konsumsi energi nasional.
            Penerapan Eco-Industry di Indonesia dapat dilakukan secara jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk penerapan jangka pendek, dilakukan melalui penerapan standar lingkungan khusus yang mengatur industri di Indonesia  mulai dari regulasi sampai pada pengklasifikasian mengenai industri ramah lingkungan beserta komponen-komponen untuk menilainya. Secara jangka panjang, penerapan prinsip Eco-Industry dilakukan melalui pengembangan Eco-Industrial Park, yang merupakan kawasan industri ramah lingkungan. Pengembangan kawasan ini berdasarkan klasterisasi industri yang ada di Indonesia agar kawasan tersebut bisa menjadi kawasan yang kompetitif dengan peningkatan performa ekonomi, maupun dapat berintegrasi dengan komunitas dan lingkungan sekitarnya.

Empat konsep ekologi industri yaitu:
(1) Optimasi Penggunaan Sumber Daya (Resource)
Dengan sistem ekologi industri berbasis industry tebu dapat menghasilkan konsep rantai makanan industri, yaitu pemanfaatan produk samping dan limbah menjadi bahan baku bagi komponen sistem industri lain. Konsep ini menghasilkan suatu konsep kawasan ekologi industri terpadu. Dalam kawasan ini, industri-industri bekerja sama untuk mengoptimasi penggunaan sumber daya yang ada sehingga limbah industri yang dihasilkan bisa diminimalisasi.
(2) Siklus Material Yang Tertutup Dan Minimalisasi Emisi
Pembakaran bahan bakar fosil merupakan sumber utama limbah yang dihasilkan industri. Ekologi industri pada industri tebu diatas secara nyata dapat meningkatkan efisiensi energi dan emisi. Siklus material yang tertutup dapat memberikan keuntungan. Masing-masing industri yang terlibat membutuhkan energi yang jauh lebih kecil karena dibantu oleh pasokan dari energi alternatif yang bersumber dari limbah industri-industri lain. Dengan demikian, dampak lingkungan yang dihasilkan bisa diminimalisir.
(3) Proses Dematerialisasi
 Tujuan utama ekologi industri tidak hanya untuk menghasilkan suatu siklus aliran material yang tertutup tetapi juga meminimalkan jumlah aliran bahan dan energi yang digunakan untuk proses produksi. Proses dematerialisasi relatif menjelaskan bahwa suatu proses produksi dan jasa diusahakan dapat menghasilkan produk dan jasa yang sebesar-besarnya dari penggunaan bahan baku yang ada. Proses dematerialisasi absolut menganggap bahwa dalam proses produksi harus meminimalkan penggunaan bahan baku. Pengurangan dan penghilangan ketergantungan pada sumber energi tidak terbarukan. Penggunaan bahan bakar fosil dapat menyebabkan kerusakan lingkungan seperti efek gas rumah kaca, pemanasan global, dan hujan asam. Dalam rangka untuk mensinergikan dengan tujuan utama ekologi industri maka diperlukan langkah perbaikan. Dalam contoh ekologi industri berbasis industri gula di atas dapat diketahui bahwa langkah perbaikan yang dilakukan diantaranya yaitu usaha diversifikasi energi terutama energi yang dapat terbarukan yaitu limbah dari industri tebu berupa tetes tebu dimanfaatkan sebagai bahan baku pada industri penyulingan bioetanol.
(4) Simbiosis Industry
Simbiosis industri merupakan suatu bentuk kerja sama diantara industri-industri yang berbeda. Bentuk kerja sama ini dapat meningkatkan keuntungan masing-masing industri dan pada akhirnya berdampak positif pada lingkungan. Dalam proses simbiosis ini limbah suatu industri diolah menjadi bahan baku industri lain. Proses simbiosis ini akan sangat efektif jika komponen-komponen industri tersebut tertata dalam suatu kawasan industri terpadu (eco-industrial parks).

Download Industri Tenun Troso 

 DAFTAR ISI

Pertambangan Berkelanjutan





Pertambangan berkelanjutan merupakan usaha pertambangan yang menjaga dan mempertahankan kelestarian alam. Pertambangan berkelanjutan dapat menjadi solusi bagi kerusakan lingkungan yang terjadi akibat praktek pertambangan konvensional. Kearifan lokal dalam pertambangan adalah penggunaan teknik ekstraksi bahan – bahan tambang yang tidak merusak dan tidak mencemari  lingkungan.

Pertambangan Mineral
Corpoorate social responsibility (CSR) menjadi salah satu komponen penting bagi pengembangan pertambangan berkelanjutan. CSR menjadi program yang menunjang masyarakat dan lingkungan sekitarnya untuk membangun kerjasama usaha pertambangan yang dapat menjaga fungsi ekologi bagi generasi penerus. 

International Council on Mining and Metals (2003) telah menyusun sepuluh prinsip pengelolaan pertambangan berkelanjutan (sustainable mining management) sebagai berikut:
·         implement and maintain ethical business practices and sound systems of corporate governance; ( menerapkan dan merawat praktek bisnis beretika dan perusahaan yang memimpin )
·         integrate sustainable development considerations within the corporate decision-making process; (menyatukan pembangunan berkelanjutan dalam pengambilan keputusan)
·         uphold fundamental human rights and respect cultures, customs and values in dealings with employees and others who are affected by our activities; (menegakkan HAM dan menghargai budaya, adat dan nilai-nilai saat menghadapi karyawan dan pihak lain yang terkena pengaruh oleh aktivitas kita)
·         implement risk management strategies based on valid data and sound science; (menerapkan strategi manajemen resiko berdasarkan data yang valid dan ilmu pengetahuan)
·         seek continual improvement of our health and safety performance; (mencari pengembangan yang berkelanjutan dari performa kesehatan dan keamanan kita)
·         seek continual improvement of our environmental performance; (mencari  pengembangan yang berkelanjutan dari performa lingkungan kita)
·         contribute to conservation of biodiversity and integrated approaches to land use planning; (berkonstribusi untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan menyatukan paradigma lahan menggunakan perencanaan)
·         facilitate and encourage responsible product design, use, re-use, recycling and disposal of our products;( memfasilitasi dan mendorong tanggung jawab desain, penggunaan, penggunaan kembali, daur ulang dan pembuangan dari produk kita)
·         contribute to the social, economic and institutional development of the communities in which we operate;(berkonstribusi pada perkembangan institusi sosial dan ekonomi dari masyarakat di tempat operasi kita)
·         implement effective and transparent engagement, communication and independently verified reporting arrangements with our stakeholders.(menerapkan laporan yang transparan, komunikatif dan independent dengan pemegang saham)

Manfaat pertambangan berkelanjutan adalah :
·         meningkatkan integrasi perusahaan dengan masyarakat sekitar
·         menghasilkan barang tambang yang bernilai tinggi dengan menjaga kesinambungan
·         mengurangi pencemaran lingkungan yang berdampak pada masyarakat sekitar
·         memberikan konstribusi nyata pada perlindungan lingkungan


 DAFTAR ISI

Pertanian Berkelanjutan



Pertanian berkelanjutan adalah gerakan pertanian menggunakan prinsip ekologi, studi hubungan antara organisme dan lingkungannya. Pertanian berkelanjutan telah didefinisikan sebagai sebuah sistem terintegrasi antara praktek produksi tanaman dan hewan dalam sebuah lokasi dan dalam jangka panjang memiliki fungsi sebagai berikut:
·         Memenuhi kebutuhan pangan dan serat manusia
·         Meningkatkan kualitas lingkungan dan sumber daya alam berdasarkan kebutuhan ekonomi pertanian
·         Menggunakan sumber daya alam tidak terbarukan secara sangat efisien
·         Menggunakan sumber daya yang tersedia di lahan pertanian secara terintegrasi, dan memanfaatkan pengendalian dan siklus biologis jika memungkinkan
·         Meningkatkan kualitas hidup petani dan masyarakat secara keseluruhan

Namun tahap menuju pertanian berkelanjutan seringkali dipandang sebagai sebuah tahapan dan bukan sebagai akhir. Beberapa menganggap bahwa pertanian berkelanjutan yang sebenarnya adalah yang berkelanjutan secara ekonomi yang dicapai dengan:
·         Penggunaan energi yang lebih sedikit
·         Jejak ekologi yang minimal
·         Barang berkemasan yang lebih sedikit
·         Pembelian lokal yang meluas dengan rantai pasokan pangan singkat
·         Bahan pangan terproses yang lebih sedikit
·         Kebun komunitas dan kebun rumah yang lebih banyak, dan sebagainya.

Pertanian dengan Prinsip Kearifan Lokal
Kearifan lokal merupakan cara berpikir dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai budaya leluhur. Kearifan lokal dalam pertanian mengandung pengertian bahwa kegitan pengelolaan lahan dan tanaman memperhatikan kelestarian lingkungan. Pertanian yang sesuai dengan kearifan lokal memenuhi ciri-ciri sebagai berikut:
·         Tidak menggunakan pupuk kimia, melainkan menggunakan pupuk alami
·         Tidak menggunakan pestisida yang megandung bahan kimia berbahaya bagi lingkungan
·         Tidak menebang hutan yang diperuntukkan bagi keseimbangan ekosistem
·         Memperhatikan kelestarian lingkungan tanah , air dan vegetasi di sekitarnya
·         Menggunakan sumber-sumber daya yang ada dengan bijaksana dan tidak berlebihan.
      






         Pertanian berkelanjutan memiliki persamaan dengan pertanian organik. Pertanian organik telah diterapkan oleh bangsa indonesia sejak awal kebudayaan bercocok tanam pada zaman manusia purba. Seiring dengan perkembangan zaman dan masuknya pengaruh pertanian mekanik dari Eropa dan Amerika telah menggeser teknik pertanian organik. Namun beberapa suku – suku di pedalaman Indonesia masih memerapkan teknik pertanian organik sesuai tradisi mereka. Salah satu contohnya adalah suku baduy. Beberapa tehnik yang bisa digunakan untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini yaitu:
·         Mendaur ulang sampah seperti kotoran hewan ternak
·         Menumbuhkan tanaman legum dan tanaman lain yang bersimbiosis dengan bakteri pengikat nitrogen
·         Menggunakan benih yang alami
·         Menggunakan sistem irigasi yang mengurangi erosi tanah
·         Melakukan rotasi tanaman secara teratur untuk menghindari penyebaran hama
Manfaat pertanian berkelanjutan adalah sebagai berikut:
·         Meningkatkan dan memelihara kesuburun tanah
·         Menjaga kelestarian lingkungan
·         Menghindari bencana alam banjir dan tanah longsor
·         Menjaga kemampuan daya dukung alam sampai generasi mendatang
·         Menjaga fungsi ekologis
·         Menghindarkan seluruh bentuk cemaran yang diakibatkan penerapan teknik pertanian 
·         Membudidayakan tanaman secara alam
·         Mendorong dan meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem pertanian
·         Menjaga kualitas air permukaan dan air tanah


 DAFTAR ISI