Pembangunan
berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb)
yang berprinsip "memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan
kebutuhan generasi masa depan" (menurut Brundtland Report dari PBB, 1987.
Pembangunan berkelanjutan adalah terjemahan dari Bahasa Inggris, sustainable
development. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan
berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa
mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.
Di Indonesia adanya industri ramah
lingkungan menjadi suatu keharusan karena sektor industri masih sering membawa
dampak negatif bagi sektor lingkungan. Sampai saat ini dapat dilihat bahwa 30%
limbah cair yang dibuang ke sungai berasal dari industri, kemudian emisi yang
dihasilkan oleh sektor industry sebesar 27% dari total emisi nasional. Begitu
juga apabila kita melihat tingginya konsumsi energi yang dilakukan oleh pihak
industri, yaitu sebesar 49,4% dari total konsumsi energi nasional.
Penerapan Eco-Industry di Indonesia
dapat dilakukan secara jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk penerapan
jangka pendek, dilakukan melalui penerapan standar lingkungan khusus yang
mengatur industri di Indonesia mulai dari regulasi sampai pada pengklasifikasian
mengenai industri ramah lingkungan beserta komponen-komponen untuk menilainya.
Secara jangka panjang, penerapan prinsip Eco-Industry dilakukan
melalui pengembangan Eco-Industrial Park, yang merupakan kawasan industri ramah
lingkungan. Pengembangan kawasan ini berdasarkan klasterisasi industri yang ada
di Indonesia agar kawasan tersebut bisa menjadi kawasan yang kompetitif dengan
peningkatan performa ekonomi, maupun dapat berintegrasi dengan komunitas dan
lingkungan sekitarnya.
Empat konsep
ekologi industri yaitu:
(1) Optimasi
Penggunaan Sumber Daya (Resource)
Dengan sistem ekologi industri
berbasis industry tebu dapat menghasilkan konsep rantai makanan industri, yaitu
pemanfaatan produk samping dan limbah menjadi bahan baku bagi komponen sistem
industri lain. Konsep ini menghasilkan suatu konsep kawasan ekologi industri
terpadu. Dalam kawasan ini, industri-industri bekerja sama untuk mengoptimasi
penggunaan sumber daya yang ada sehingga limbah industri yang dihasilkan bisa
diminimalisasi.
(2) Siklus
Material Yang Tertutup Dan Minimalisasi Emisi
Pembakaran bahan bakar fosil
merupakan sumber utama limbah yang dihasilkan industri. Ekologi industri pada
industri tebu diatas secara nyata dapat meningkatkan efisiensi energi dan
emisi. Siklus material yang tertutup dapat memberikan keuntungan. Masing-masing
industri yang terlibat membutuhkan energi yang jauh lebih kecil karena dibantu
oleh pasokan dari energi alternatif yang bersumber dari limbah
industri-industri lain. Dengan demikian, dampak lingkungan yang dihasilkan bisa
diminimalisir.
(3) Proses
Dematerialisasi
Tujuan
utama ekologi industri tidak hanya untuk menghasilkan suatu siklus aliran material
yang tertutup tetapi juga meminimalkan jumlah aliran bahan dan energi yang
digunakan untuk proses produksi. Proses dematerialisasi relatif menjelaskan
bahwa suatu proses produksi dan jasa diusahakan dapat menghasilkan produk dan
jasa yang sebesar-besarnya dari penggunaan bahan baku yang ada. Proses
dematerialisasi absolut menganggap bahwa dalam proses produksi harus
meminimalkan penggunaan bahan baku. Pengurangan dan penghilangan ketergantungan
pada sumber energi tidak terbarukan. Penggunaan bahan bakar fosil dapat
menyebabkan kerusakan lingkungan seperti efek gas rumah kaca, pemanasan global,
dan hujan asam. Dalam rangka untuk mensinergikan dengan tujuan utama ekologi
industri maka diperlukan langkah perbaikan. Dalam contoh ekologi industri
berbasis industri gula di atas dapat diketahui bahwa langkah perbaikan yang
dilakukan diantaranya yaitu usaha diversifikasi energi terutama energi yang
dapat terbarukan yaitu limbah dari industri tebu berupa tetes tebu dimanfaatkan
sebagai bahan baku pada industri penyulingan bioetanol.
(4) Simbiosis
Industry
Simbiosis
industri merupakan suatu bentuk kerja sama diantara industri-industri yang
berbeda. Bentuk kerja sama ini dapat meningkatkan keuntungan masing-masing
industri dan pada akhirnya berdampak positif pada lingkungan. Dalam proses
simbiosis ini limbah suatu industri diolah menjadi bahan baku industri lain.
Proses simbiosis ini akan sangat efektif jika komponen-komponen industri
tersebut tertata dalam suatu kawasan industri terpadu (eco-industrial parks).
Download Industri Tenun Troso
DAFTAR ISI
Download Industri Tenun Troso
DAFTAR ISI