Kamis, 26 Februari 2015

Pertanian Berkelanjutan



Pertanian berkelanjutan adalah gerakan pertanian menggunakan prinsip ekologi, studi hubungan antara organisme dan lingkungannya. Pertanian berkelanjutan telah didefinisikan sebagai sebuah sistem terintegrasi antara praktek produksi tanaman dan hewan dalam sebuah lokasi dan dalam jangka panjang memiliki fungsi sebagai berikut:
·         Memenuhi kebutuhan pangan dan serat manusia
·         Meningkatkan kualitas lingkungan dan sumber daya alam berdasarkan kebutuhan ekonomi pertanian
·         Menggunakan sumber daya alam tidak terbarukan secara sangat efisien
·         Menggunakan sumber daya yang tersedia di lahan pertanian secara terintegrasi, dan memanfaatkan pengendalian dan siklus biologis jika memungkinkan
·         Meningkatkan kualitas hidup petani dan masyarakat secara keseluruhan

Namun tahap menuju pertanian berkelanjutan seringkali dipandang sebagai sebuah tahapan dan bukan sebagai akhir. Beberapa menganggap bahwa pertanian berkelanjutan yang sebenarnya adalah yang berkelanjutan secara ekonomi yang dicapai dengan:
·         Penggunaan energi yang lebih sedikit
·         Jejak ekologi yang minimal
·         Barang berkemasan yang lebih sedikit
·         Pembelian lokal yang meluas dengan rantai pasokan pangan singkat
·         Bahan pangan terproses yang lebih sedikit
·         Kebun komunitas dan kebun rumah yang lebih banyak, dan sebagainya.

Pertanian dengan Prinsip Kearifan Lokal
Kearifan lokal merupakan cara berpikir dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai budaya leluhur. Kearifan lokal dalam pertanian mengandung pengertian bahwa kegitan pengelolaan lahan dan tanaman memperhatikan kelestarian lingkungan. Pertanian yang sesuai dengan kearifan lokal memenuhi ciri-ciri sebagai berikut:
·         Tidak menggunakan pupuk kimia, melainkan menggunakan pupuk alami
·         Tidak menggunakan pestisida yang megandung bahan kimia berbahaya bagi lingkungan
·         Tidak menebang hutan yang diperuntukkan bagi keseimbangan ekosistem
·         Memperhatikan kelestarian lingkungan tanah , air dan vegetasi di sekitarnya
·         Menggunakan sumber-sumber daya yang ada dengan bijaksana dan tidak berlebihan.
      






         Pertanian berkelanjutan memiliki persamaan dengan pertanian organik. Pertanian organik telah diterapkan oleh bangsa indonesia sejak awal kebudayaan bercocok tanam pada zaman manusia purba. Seiring dengan perkembangan zaman dan masuknya pengaruh pertanian mekanik dari Eropa dan Amerika telah menggeser teknik pertanian organik. Namun beberapa suku – suku di pedalaman Indonesia masih memerapkan teknik pertanian organik sesuai tradisi mereka. Salah satu contohnya adalah suku baduy. Beberapa tehnik yang bisa digunakan untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini yaitu:
·         Mendaur ulang sampah seperti kotoran hewan ternak
·         Menumbuhkan tanaman legum dan tanaman lain yang bersimbiosis dengan bakteri pengikat nitrogen
·         Menggunakan benih yang alami
·         Menggunakan sistem irigasi yang mengurangi erosi tanah
·         Melakukan rotasi tanaman secara teratur untuk menghindari penyebaran hama
Manfaat pertanian berkelanjutan adalah sebagai berikut:
·         Meningkatkan dan memelihara kesuburun tanah
·         Menjaga kelestarian lingkungan
·         Menghindari bencana alam banjir dan tanah longsor
·         Menjaga kemampuan daya dukung alam sampai generasi mendatang
·         Menjaga fungsi ekologis
·         Menghindarkan seluruh bentuk cemaran yang diakibatkan penerapan teknik pertanian 
·         Membudidayakan tanaman secara alam
·         Mendorong dan meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem pertanian
·         Menjaga kualitas air permukaan dan air tanah


 DAFTAR ISI