Monokultur |
Pertanaman tunggal atau monokultur
adalah salah satu cara budidaya di lahan pertanian dengan menanam satu jenis
tanaman pada satu areal. Cara budidaya ini meluas praktiknya sejak paruh kedua
abad ke-20 di dunia serta menjadi penciri pertanian intensif dan pertanian
industrial. Monokultur menjadikan penggunaan lahan efisien karena memungkinkan
perawatan dan pemanenan secara cepat dengan bantuan mesin pertanian dan menekan
biaya tenaga kerja karena keseragaman tanaman yang ditanam. Kelemahan utamanya
adalah keseragaman kultivar mempercepat penyebaran organisme pengganggu tanaman
(OPT, seperti hama dan penyakit tanaman).
Pertanaman campuran atau polikultur adalah usaha pertanian yang membudidayakan berbagai jenis tanaman pertanian pada lahan yang sama. Sistem ini meniru keanekaragaman ekosistem alami dan menghindari pertanaman tunggal atau monokultur. Tumpang sari dan wanatani termasuk ke dalam praktek pertanaman campuran. Polikultur merupakan salah satu prinsip permakultur. Polikultur membutuhkan lebih banyak tenaga kerja, namun memiliki keuntungan lebih dibandingkan monokultur:
Multikultur |
Keanekaragaman tanaman pertanian menghindari
penularan penyakit tanaman secara luas seperti yang umum terjadi di pertanian
monokultur. Sebuah studi di China melaporkan bahwa penanaman beberapa varietas
padi dalam satu lahan meningkatkan hasil dikarenakan turunnya persebaran
penyakit, sehingga pestisida tidak dibutuhkan.Keanekaragaman yang lebih tinggi
menyediakan habitat bagi mikroorganisme tanah dan polinator yang menguntungkan.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI